EN | ID
Tutup

The Violent Peace, Instalasi High Street untuk Event CASA 2018

diposting 17 Juli 2018

The Violent Peace, Instalasi High Street untuk Event CASA 2018

High Street menjadi bagian dari CASA 2018 dengan instalasi bertajuk The Violent Peace.

CASA adalah salah satu pameran seni, arsitektur, design and living terbesar di Indonesia. Tahun ini adalah gelaran ke-9 sejak pertama kali diadakan di tahun 2010. CASA 2018 juga menjadi bagian dari perayaan 1 dekade majalah CASA Indonesia. CASA 2018 digelar di ballroom The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, pada tanggal 31 Mei sampai 3 Juni 2018 lalu.

Tahun ini, CASA mengusung tema One Nation dengan menghadirkan instalasi desain, furnitur, dan seni yang lebih beragam dan menampilkan keunikan masing-masing. Pameran ini memiliki agenda yang sangat seru dan menarik, mulai dari final CASA Design Challenge 2018, seminar, talkshow, sudut Architectural Project, area Cook & Design, area Mi Casa, dan Designer’s Showcase. Khusus untuk Designer’s Showcase, ini adalah zona dimana para pakar dan penggiat desain, seni, dan arsitektur membuat instalasi atau gubahan ruang yang memiliki konsep unik. Untuk event tahun ini, ada Cosmas D. Gozali, Eva Nasa (TMS Creative), Satya Putra (Larch Studio), Riki Yakub dan Ren Katili (Architect’s Life), Akara Project, Dhanista Dyaksa, dan tentu saja  Glenn Hajadi dan Rama Budhisurya, para founders High Street. Dan persembahan High Street untuk Designer’s Showcase ini adalah instalasi karya berjudul The Violent Peace.

THE VIOLENT PEACE

0.7893° S, 113.9213° E

Indonesia dikenal akan pemandangannya yang indah dan tenang dari perbukitan gunung Rinjani ke terumbu karang biru kepulauan Raja Ampat. Namun, di bawah permukaannya, negara kepulauan ini adalah bagian dari Cincin Api Pasifik yang aktif. Terbentuk oleh zona subduksi 3 lempeng tektonik (Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia). Sebanyak 127 gunung berapi aktif terdapat di pulau-pulau besar dengan 5 juta orang yang tinggal di zona bahaya. Beberapa yang terkenal antara lain adalah Krakatau, Tambora, dan Merapi. Beberapa diantaranya menyebabkan letusan gunung berapi dan gempa bumi.

Instalasi The Violent Peace mengambil dualisme kekerasan dan kedamaian ini yang menciptakan abstraksi lanskap Indonesia dan realitas tertentu pada masyarakat. Dimana pada dasarnya damai dan penuh cinta, akan tetapi menunjukkan garis-garis keras dengan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kerusuhan politik dan sosial. Dalam instalasi ini, unsur-unsur vertikal mewakili gunung dan hutan, yang menembus langit dan usia secara anggun, sementara elemen horizontal mewakili samudra dan langit. Ketika pengunjung masuk, mereka merasa seolah-olah menyatu dengan lanskap ini.

Bagikan Artikel Ini

Kembali

Tutup

Search

Whatsapp Menu